Follow Here

Tuesday, January 25, 2011

Ulasan Habib Munzir Al-Musawa Tentang "SIFAT WANITA-WANITA DI TARIM HADHRAMAUT YAMAN SELATAN"

~ Assalamualaikum ~ Selamat tahun baru pada semua, dah agak lama jari jemari saya tak menari diatas papan kekunci, segala kesulitan amat dikesali. Dengan lafaz utama "bismillahirahmanirrrahim" insyallah saya akan cuba serasikan jadual harian saya untuk menulis di blog ini agar saya dapat kongsikan secicip ilmu pengetahuan dan pengalaman yang saya lalui pada korang semua. Banyak entri-entri yang saya baca dilaman-laman web, diblog-blog sahabat-sahabat saya samada di bumi kinanah ini, di facebook mahupun sahabat lama yang masih dapat berhubung, mereka tetap cekal menulis diblog mereka dengan pendirian yang utuh, mereka berkongsi segalanya diblog perkara baik mahupun buruk hanya kerana ingin para pembaca mereka dapat mengambil peringatan dalam hidup mereka, syabas pada korang semua.. Memandangkan tahun ni kemungkinan ade dikalangan sahabat-sahabat saya yang akan mendirikan rumahtangga jadi kat sini ada entri yang saya copy dari facebook untuk sama kita jadikan teladan agar kita dapat merasa nikmat Islam yang sebenar. . . . . . .
Mengenai wanita di kota Tarim Hadramaut itu, jauh berbeza dengan sebagian besar wanita-wanita muslimah didunia, bahkan di wilayah-wilayah lain di kota-kota yg juga didaerah hadramaut pun sudah banyak yang pudar ketegasan syariahnya, wanita-wanita Tarim itu terbiasa dari sejak kecil dibesarkan dilingkungan ulama, siang malam mereka adalah menbicarakan majlis ilmu, alqur'an, adab, akhlak, tasawwuf, demikian mereka dibesarkan, mereka dibesarkan tidak kenal muzik, tidak kenal kebiadaban, tidak kenal wajah orang fasiq, bahkan para wanitanya itu tidak pernah melihat lelaki selain ayahnya dan pakciknya. Ketika saat mereka menikah, ketika ditanya pada isteri apakah kesannya saat awal berjumpa? ia menjawab : saya bingung, seumur hidup saya belum pernah melihat lelaki selain kakak kandung saya, lalu ini ada lelaki asing duduk di kamar saya. Demikian keadaan mereka, mereka tak pernah menyusahkan suaminya, demikian pula suami pada isterinya, bila susu habis misalnya, atau beras, atau apa saja yg perlu dibeli, mereka tak berani bicara pada suaminya, karena takut suaminya sedang tidak ada wang, atau sedang sibuk, maka mereka menyimpan bungkus-bungkusan kosong itu kira-kira ditempat yang sekiranya menyolok dan terlihat oleh suaminya.
Demikian pula suami, seluruh hajat pasar, sayur dan lainnya suami yang belanja, istrinya boleh boleh saja keluar ke pasar kaum wanita, misalnya belanja baju, atau barang barang khusus wanita, kalau urusan dapur, sayur, beras dll itu tugas suami atau pembantu. Isteri pula selalu membuat kamar tidur wangi, bila suaminya pulang maka pastilah kamar sudah ditata rapih dan sangat wangi, pakaian suami sudah pasti wangi, kamar mandi wangi, semua ditata serapi mungkin. Isteri tak pernah mengangkat suara pada suami, tak pernah marah, tak pernah cemberut, bila mereka kesal mereka menangis dan mengadu pada suaminya dengan lirih.. itulah marah mereka. Demikian pula suami, tak pernah marah pada istri, apalagi mencaci, bila sudah sangat kesal atas sesuatu, suami tulis surat pd isteri lalu pergi atau tidur, nanti isteri menjawab pula, lalu suami menjawab pula, akhirnya keduanya tertawa bersama. masih banyak lagi keunikan dan seni budi pekerti nabi Muhammad s.a.w. dalam rumah tangga nabawiy yang sulit kita temukan di masa kini.
. . . . . . p/s : Oleh itu pada semua kaum hawa tingkatkanlah kesucian kamu kerana diri kamu amat berharga jadi janganlah kamu menjatuhkan maruah kamu sendiri.

No comments: